Jakarta, 27 Februari 2020. Komunikasi adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Di era Internet of things ini tentunya memudahkan manusia untuk dapat berkomunikasi dengan mudah, cepat, praktis, dan efisien. Siapa saja dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi ini. Meskipun sejauh dua benua, jarak bukanlah menjadi kendala jika semua dapat terhubungkan dengan teknologi. Komunikasi jarak jauh pun dapat berjalan dengan baik apabila teknologinya memadai. Kecanggihan teknologi seperti sekarang ini dimana siapa saja yang terpisahkan oleh jarak dan waktu dapat disatukan oleh pola komunikasi jarak jauh salah satunya adalah penggunaan teleconference. Teleconference kerap kali digunakan oleh sejumlah orang untuk mengadakan rapat secara virtual dengan para koleganya yang berada di suatu tempat nun jauh di sana. Cara ini ditempuh untuk memudahkan berkomunikasi dengan cepat dan pastinya lebih efisien secara waktu serta biaya.
Universitas Budi Luhur adalah kampus merdeka yang telah menggunakan pola belajar jarak jauh dengan menggunakan sistem teleconference. Sebagai wujud kepeloporan Universitas Budi Luhur sebagai kampus Merdeka, mahasiswa Magister Ilmu Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur telah mengikuti sidang tesis dengan cara teleconference.
Firman Jodi Azrullah, mahasiswa Magister Ilmu Komputer angkatan 2017 yang dibimbing oleh Bapak Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc., MM., adalah salah satu Mahasiswa Merdeka. Bekerja di salah satu perusahaan di negeri kincir angin bukan menjadi penghalang baginya untuk memeroleh gelar Magister Komputer (M. Kom). Firman melaksanakan sidang thesisnya via teleconference. Tak tanggung-tanggung, Firman teleconference langsung dari Rotterdam, Belanda. Sebelum sidang, sudah barang pasti Firman mengikuti bimbingan dengan Pak Wendi, selaku Pembimbing dan juga Rektor Universitas Budi Luhur. Bimbingan dilakukan dengan mengirimkan materi thesis via surat elektronik serta berdiskusi dengan menggunakan Applikasi Mobile. Kemudahan ini tidak hanya ketika bimbingan, tetapi juga dari segi administrasi. Segala rupa birokrasi yang biasanya harus diurus langsung oleh si mahasiswa, khusus untuk kondisi Firman proses administrasi disederhanakan dan dimudahkan oleh pihak Sekretariat Magister Komputer. Persyaratan sidang sudah dilengkapi, sidangpun dapat terlaksana.
“Magister Universitas Budi Luhur memang menyediakan satu ruangan khusus yang difasilitasi oleh komputer, kamera dengan jarak pandang 360 derajat, serta microfon yang menjangkau suara seperti apa adanya. Jadi baik Dosen maupun Mahasiswa yang sedang melakukan teleconference betul-betul bisa mendengar apa dengan baik, suasananya seperti di kelas pada umumnya. Ini adalah salah satu wujud bahwa kampus ini memang sudah menerapkan apa yang Mas Mentri harapkan yaitu kampus Merdeka.” Ujar Wendi Usino, selaku Pembimbing dan juga Rektor Universitas Budi Luhur.
Sidang dilaksanakan selama 1,5 jam. Tim pengujinya adalah Bapak Dr. Deni Mahdiana, S.Kom, MM., M.Kom dan Bapak Dr. Muhammad Syafrullah, M.Kom., M.Sc. Firman mengangkat judul Peningkatan Performance Sentiment Analysis menggunakan Deep Learning Keras dengan TF-IDF . Melalui pengadaan sidang tesis secara jarak jauh ini.Universitas Budi Luhur yang mempelopori Kampus Merdeka, kembali mewujudkan aksi nyatanya. Jadi jarak bukan menjadi suatu kendala lagi untuk berprestasi. Jika jarak sulit ditempuh, maka biarlah teknologi mendekatkan yang jauh.
Artikel dan Tata Letak Oleh : Anindya Putri.